Himpunan
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HIMALIKA) Universitas Semarang pada Rabu, 19
Juni 2013 mengadakan Literasi Media di SDN 2 Sumberahayu, Limbangan, Kendal.
Acara ini merupakan program kerja kedua dari HIMALIKA sekaligus sebagai wujud
nyata dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Volunteer Literasi Media |
Acara ini bertujuan untuk memberikan pendidikan tentang media kepada siswa SD. Anak-anak dipilih sebagai target literasi media karena merupakan usia yang rentan terkena serangan media. Menurut Magdalena Rica, Ketua Panitia, literasi media penting dilakukan untuk membuat masyakat menyadari dan memberi perhatian terhadap dampak negatif dari tayangan media massa yang kian hari kian bervariasi.
“Literasi media dapat diartikan sebagai melek media, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan untuk memahami dan menganalisis pencitraan media.” ungkap mahasiswa yang akrab dipanggil Lena tersebut.
Sebanyak 26 siswa SDN ikut serta dalam kegiatan tersebut. Mereka mencari pesan tersebunyi yang tertulis dalam kertas lipat warna-warni berbentuk origami burung bangau. Semua siswa mengikuti rangkaian kegiatan secara antusias, mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok dan berlomba mengumpulkan kertas lipat tersebut. Pesan-pesan yang telah dikumpulkan kemudian disusun dengan pengarahan anggota HIMALIKA. Pesan tersembunyi tersebut merupakan rangkaian lirik lagu yang mengandung muatan literasi media, yaitu lagu “Balonku” dan “Suwe Ora Jamu” yang dirubah hanya liriknya saja.
Sosialisasi efek media televisi |
Suwe Ora Jamu
Ayo moco buku (Ayo membaca buku)
Kanggo nambah ilmu (Untuk menambah ilmu)
Acara Tivi ora mutu (Acara Tivi tidak bermutu)
Ayo mending moco buku (Ayo lebih baik membaca buku)
Mengajarkan lagu literasi media |
Balonku
Ayo kawan-kawanku
Nonton TV ingat waktu
Bermain sambil belajar
Agar jadi anak pintar
Jangan banyak nonoton TV.. YES!
Cukup 2 jam sehari
Ingatlah nasehat guru
Pilih yang sesuai umurmu
Ayo kawan-kawanku
Nonton TV ingat waktu
Bermain sambil belajar
Agar jadi anak pintar
Jangan banyak nonoton TV.. YES!
Cukup 2 jam sehari
Ingatlah nasehat guru
Pilih yang sesuai umurmu
Sosialisasi disampaikan dengan meminta siswa untuk menggambar tokoh dari tayangan favorit mereka, kemudian meminta siswa untuk menceritakannya. Siswa paling banyak memilih Naruto sebagai tayangan favorit, padahal tayangan tersebut menyajikan adegan kekerasan yang tidak patut disaksikan oleh anak-anak usia sekolah dasar.
“Pendidikan tentang efek media massa memang harus ada, kalau perlu dijadikan kurikulum pendidikan. Apabila masyarakat tidak selektif memilih tayangan, maka akan berisifat merusak.” ungkap F.S. Nugroho, Kepala Sekolah SDN 2 Sumberahayu.
SDN 2 Sumberahayu dipilih sebagai tempat diadakannya acara ini karena SD tersebut terletak di pedesaan yang minim dengan fasilitas dan jauh dari pusat kota. Menurut Nugroho, siswa di sekolah dasar tersebut berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki melintasi pematang sawah, bahkan ada yang menempuh jarak 6 km. hal tersebut dikarenakan tidak adanya sarana transportasi yang memadai dan kondisi jalan yang memprihatinkan. Jumlah murid di sekolah dasar tersebut juga hanya mencapai jumlah 76 siswa.
“Semoga setelah acara ini, anak-anak dapat menerima pesan yang disampaikan dan diamnfaatkan dengan baik. Sehingga anak-anak dapat merubah perilaku dengan cara mengurangi waktu menonton televisi” tandas Nugroho.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang HIMALIKA, bisa follow di @himalikaUSM
No comments:
Post a Comment