Love

"If this is coffee, then please-bring me some chocolate. But if this is chocolate, please bring me some coffee."

Wednesday, December 10, 2014

Individual Autonomy and Ethical Decisions

Pembahasan pada bab II dalam buku “Controversies in Media Ethics” karya David Gordon, John Michael Kittross dan Carol Reuss  ini fokus kepada hal apa saja yang dapat mempengaruhi individu untuk membuat suatu keputusan etis. Dijelaskan dalam bab ini bagaimana faktor eksternal dapat menjadi hal yang penting dan sejauh mana faktor tersebut dapat mendesak  individu untuk membuat suatu keputusan etis. Dalam bab  tersebut dijabarkan pendapat Reuss yang menyatakan bahwa nilai yang dianut oleh suatu individu dari praktisi media massa membentuk pembuatan keputusan etis dan konten yang ditampilkan di media massa.  Sedangkan Gordon berpendapat bahwa faktor sosial, politik dan ekonomi berdampak besar terhadap keputusan etis yang dibuat oleh individu yang meupakan praktisi media. 

Untuk pembahasan lebih jauh tentang “Individual Autonomy and Ethical Decisions” klik DI SINI

Thursday, October 31, 2013

Analisis Artikel Public Relation

CONTOH ARTIKEL :
Alexander February 11, 2012
MEDAN – Ribuan karyawan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) bersama keluarga akan jalan santai bersama di titik pusat Kota Medan, Minggu (12/2/2012) pagi. Public Relation (PR), Hotel Santika Medan, Gledy Simanjuntak, mengatakan, titik pusat jalan santai tersebut adalah Jalan Kapten Maulana Lubis, Jalan Balaikota melintasi Lapangan Merdeka, Kesawan atau Lonsum, Jalan Pengadilan, dan Jalan Kejaksaan.

“Untuk startnya mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 07.30 WIB. Start dan finishnya dari depan Hotel Santika Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis,” ucap Gledy saat ditemui di Hotel Santika Medan, kemarin.
Jalan Santai tersebut katanya hanya diikuti karyawan dan keluarga karyawan yang tergabung dalam kelompok Kompas Gramedia Medan. Kelompok ini termasuk di dalamnya surat kabar Harian Kompas, Harian Tribun Medan, Toko Buku Gramedia, dan Hotel Santika Dyandra Medan.

Usai jalan santai, kata Gledy, akan digelar acara donor darah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia. Selain itu, untuk meramaikan event dan sekaligus menjalin silaturahmi bagi seluruh keluarga besar karyawan KKG, diadakan juga hiburan games, lucky draw berhadiah laptop, sepeda, Ipad, handphone dan berbagai jenis hadiah lainnya. (Nirwansyah Sukartara)

Sumber :
http://www.medanmagazine.com/minggu-ribuan-karyawan-kkg-jalan-santai/

Analisis Artikel Public Relation  
“Minggu, Ribuan Karyawan KKG Jalan Santai”

Kegiatan “Jalan Santai Karyawan KKG” ini dilaksanakan pada hari Minggu, 12 Februari 2012 di titik pusat Kota Medan. Acara ini diikuti oleh diikuti karyawan dan keluarga karyawan yang tergabung dalam kelompok Kompas Gramedia Medan. Dimana anggota kelompok tersebut adalah termasuk di dalamnya surat kabar Harian Kompas, Harian Tribun Medan, Toko Buku Gramedia, dan Hotel Santika Dyandra Medan.

Acara tersebut merupakan salah satu kegiatan Public Relation (PR), yaitu Internal Public Relation. Internal Public Relation adalah kegiatan yang dilakukan untuk membina hubungan dengan public internal dan memelihara perusahaan, sehingga menumbuhkan sense of belonging dan sense of responsibility pada perusahaan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja.

Di dalam perusahaan, komunikasi dengan karyawan merupakan pokok penting bagi berlangsungnya suatu perusahaan atau organisasi. Jadi seorang pemimpin organisasi atau perusahaan bukan hanya duduk di kantornya , melainkan harus berkomunikasi langsung dengan karyawan, dengan mengadakan kontak pribadi (Personal Contact). Hal tersebut merupakan tugas PR untuk menjadi jembatan bagi terbinanya hubungan baik antara pimpinan dan bawahannya. Di dalam artikel tersebut juga disebutkan bahwa acara ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi bagi seluruh keluarga besar karyawan KKG.

Menurut saya, kegiatan “Jalan Santai” ini merupakan kegiatan yang tepat untuk mewujudkan hubungan baik antar sesama karyawan dan atasan. Dimana akan tercipta suatu kedekatan diantara mereka. Selain itu, kegiatan ini juga diperuntukkan untuk keluarga karyawan yang tentu saja akan menambah keakraban diantara karyawan. Kembali lagi ke tujuan akhir, karyawan akan mempunyai sense of belonging dan sense of responsibility pada perusahaan tempat mereka bekerja. Lebih jauh lagi, peningkatan produktivitas kerja pun diharapakan bisa terus bertambah setelah acara ini.
 

Wednesday, July 3, 2013

TBRS, Wadah Kesenian di Tengah Kota Semarang

Gerbang Depan Taman Budaya Raden Saleh
"Kurasa, buat sebagian orang, seni menjadi bagian penting yang sulit dipisahkan dari diri mereka..." - Winna Effendi, Refrain

Kesenian merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam masyarakat. Kesenian adalah wujud dari nilai estetika yang dihasilkan oleh seniman dengan tujuan mendapatkan penilaian dari masyarakat. Setiap kota memiliki kesenian yang memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kota-kota lainnya. 

Taman Budaya Raden Saleh atau biasa disebut dengan TBRS merupakan salah satu pusat kesenian dan kebudayaan yang dimiliki oleh kota Semarang.  Sebuah tempat yang juga berfungsi sebagai taman wisata yang terletak di Jalan Sriwijaya No. 29 Semarang dengan luas lahan ± 89.926 m2 .

Untuk sampai ke taman budaya ini dapat menggunakan segala jenis kendaraan, karena letaknya yang strategis. Dari Simpang Lima Semarang, TBRS bisa ditempuh dengan jarak sekitar 2 kilometer. Taman budaya ini buka setiap hari pada pukul 06.00 -  21.00 WIB. 

Pada awalnya TBRS merupakan Taman Hiburan Rakyat, yaitu taman yang difungsikan sebagai Kebun Binatang Tegalwareng, setelah kebun binatag dipindahkan ke daerah Mangkang, taman ini beralih menjadi pusat kesenian dan kebudayaan Taman Budaya Raden Saleh, serta sebagian dari lahannya berubah menjadi Taman Rekreasi Keluarga Wonderia. Makanya tidak heran apabila sebagian besar lahan TBRS masih memiliki kontur tanah dan pepohonan tua yang rindang dan asri.

Menurut, Kristanto, Kepala Unit Pelaksnan Teknis Dinas di TBRS, taman wisata ini didirikan dengan tujuan untuk memberikan wadah bagi seniman dan budayawan untuk dapat berapresiasi seni, serta untuk memberikan alternatif wisata bagi masyarakat.

Memasuki taman budaya tersebut, kita akan disambut oleh patung Raden Saleh Sjarif Boestaman yang nampak gagah  menggenggam erat kerisnya. Nama Raden Saleh dipilih untuk diabadikan sebagai nama taman budaya ini karena beliau merupakan seorang seniman lukis maestro kenamaan dunia yang berasal dari Semarang.  


                                         Patung Raden Saleh

Selain itu, kita juga  akan disuguhi oleh coretan-coretan tembok berupa mural art dan graffiti yang semakin memperkental aura seni di taman budaya ini. menurut Kristanto, coretan-coretan tersebut dibuat oleh para anggota Kreatifitas Seni Rupa di Semarang ketika mengadakan acara di TBRS. 


Mural Art dan Grafitti

Coretan tersebut memuat beberapa pesan yang ingin disampaikan, seperti indahnya perdamaian, ajakan  untuk melestarikan tradisi Indonesia,  hingga pesan-pesan agar masyarakat mau mencintai keberagaman yang ada di Semarang.

Di seberang pintu gerbang, terdapat  Gedung Pertunjukkan Ki Narto Sabdo yang biasa dipakai untuk gedung pertemuan dan pementasan seni. Pementasan biasa digelar setiap malam Minggu. Pementasan tersebut berupa wayang orang yang biasanya dipentaskan oleh grup kesenian Ngesti Pandhowo. Selain itu, dihari-hari tertentu, biasanya setiap malam Jumat Kliwon,  juga diadakan pementasan wayang kulit  pembacaan puisi, atau pementasan  teater yang biasa dibawakan oleh Teater Lingkar.


Gedung Pertunjukkan Ki Narto Sabdo
Di depan pintu masuk gedung pertunjukkan tersebut terdapat patung Ki Narto Sabdo, seorang seniman musik dan dalang wayang kulit legendaris dari Jawa Tengah, Indonesia. Di bawah patung tersebut terdapat prasasti bertuliskan: lewat tembang hidupku untukmu negeriku. Patung dan prasasti tersebut diresmikan pada tanggal 28 Juli 1998 oleh Soetrisno Suharto, Wali Kota Semarang pada masa itu. 
 
Prasasti dan Patung Ki Narto Sabdo

 Selain itu,  dalam prasasti juga  terdapat not angka dan lirik lagu dari Gambang Suling, lagu daerah Jawa Tengah yang merupakan salah satu lagu ciptaan Ki Narto Sabdo. Berikut lirik lagu tersebut :

SWARA SULING NGUMANDHANG SWARANE
THULAT THULIT KEPENAK UNINE
UNINE
MUNG NGRENYUHAKE BARENG LAN KENTRUNGE
KETIPUNG SULING SIGRAK KENDANGANE


Di sebelah gedung Ki Narto Sabdo berjajar kios seni yang menjual berbagai hasil kesenian seniman Semarang. Berbagai lukisan juga dipajang dan dijual di kios tersebut, disertai dengan pelayanan jasa lukis di tempat.




Pertunjukan teater juga sering digelar di Gedung Serba Guna (GSG) yang biasanya juga disewakan untuk tempat berlangsungnya acara indoor, pertemuan atau resepsi. Selain itu juga terdapat pertunjukan musik dan tari yang biasanya diadakan di area Teater Terbuka yang terletak di belakang Kantor Sekretariat Dewan Kesenian Semarang.



Joglo di Taman Budaya Raden Saleh

Di bagian lainnya terdapat tiga buah joglo yang biasa digunakan oleh anak muda untuk berlatih teater, membaca puisi dan menari pada siang hingga sore hari.  Di seberangnya berdiri  Gedung Pengelola Taman Budaya Raden Saleh yang buka pada hari kerja, setiap pukul 08.00-15.00 WIB.

Joglo biasa dipakai untuk latihan

Daya tarik TBRS tidak hanya sekedar itu, tidak hanya seniman, pelajar atau mahasiswa saja yang berkunjung, para karyawan dan masyarakat umum juga banyak yang datang, menghabiskan waktu untuk  sekadar duduk-duduk di bawah kerindangan pepohonan yang memang jarang dijumpai di kota Semarang, atau bahkan mencoba berbagai macam kuliner di pujasera TBRS.

Tuesday, July 2, 2013

HIMALIKA Selenggarakan Aksi Literasi Media

Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HIMALIKA) Universitas Semarang pada Rabu, 19 Juni 2013 mengadakan Literasi Media di SDN 2 Sumberahayu, Limbangan, Kendal. Acara ini merupakan program kerja kedua dari HIMALIKA sekaligus sebagai wujud nyata dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat.
Volunteer Literasi Media

Acara ini bertujuan untuk memberikan pendidikan tentang media kepada siswa SD. Anak-anak dipilih sebagai target literasi media karena merupakan usia yang rentan terkena serangan media. Menurut Magdalena Rica, Ketua Panitia, literasi media penting dilakukan untuk membuat masyakat menyadari dan memberi perhatian terhadap dampak negatif dari tayangan media massa yang kian hari kian bervariasi.

“Literasi media dapat diartikan sebagai melek media, yaitu kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan untuk memahami dan menganalisis pencitraan media.” ungkap mahasiswa yang akrab dipanggil Lena tersebut.

Sebanyak 26 siswa SDN ikut serta dalam kegiatan tersebut. Mereka mencari pesan tersebunyi yang tertulis dalam kertas lipat warna-warni berbentuk origami burung bangau. Semua siswa mengikuti  rangkaian kegiatan secara antusias, mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok dan berlomba mengumpulkan kertas lipat tersebut. Pesan-pesan yang telah dikumpulkan kemudian disusun dengan pengarahan anggota HIMALIKA. Pesan tersembunyi tersebut merupakan rangkaian lirik lagu yang mengandung muatan literasi media, yaitu lagu “Balonku” dan “Suwe Ora Jamu” yang dirubah hanya liriknya saja.


Sosialisasi efek media televisi
Usai menyanyikan lagu, sebagai penutupan acara, HIMALIKA menyerahkan buku-buku bekas untuk disumbangkan kepada SDN 2 Suberahayu, yang kondisinya memang masih minim buku bacaan dan pelajaran. Sebelumnya, dalam kegiatan literasi media tersebut, HIMALIKA melakukan pengenalan tentang dampak negatif dari tayangan televisi yang bahkan disaksikan oleh anak-anak hingga 7 jam per hari. Angka tersebut, menurut Jamal, Ketua HIMALIKA, merupakan angka yang melebihi angka yang dianjurkan, yaitu 2 jam per hari. Berikut ini lagu literasi  media dengan nada "Suwe Ora Jamu" dan "Balonku" :

Suwe Ora Jamu 

Ayo moco buku (Ayo membaca buku)
Kanggo nambah ilmu (Untuk menambah ilmu)
Acara Tivi ora mutu (Acara Tivi tidak bermutu)
Ayo mending moco buku (Ayo lebih baik membaca buku)



Mengajarkan lagu literasi media
Balonku 
Ayo kawan-kawanku 
Nonton TV ingat waktu
Bermain sambil belajar
Agar jadi anak pintar

Jangan banyak nonoton TV.. YES!
Cukup 2 jam sehari
Ingatlah nasehat guru
Pilih yang sesuai umurmu

Sosialisasi disampaikan dengan meminta siswa untuk menggambar tokoh dari tayangan favorit mereka, kemudian meminta siswa untuk menceritakannya. Siswa paling banyak memilih Naruto sebagai tayangan favorit, padahal tayangan tersebut menyajikan adegan kekerasan yang tidak patut disaksikan oleh anak-anak usia sekolah dasar. 

“Pendidikan tentang efek media massa memang harus ada, kalau perlu dijadikan kurikulum pendidikan. Apabila masyarakat tidak selektif memilih tayangan, maka akan berisifat merusak.” ungkap F.S. Nugroho, Kepala Sekolah SDN 2 Sumberahayu.

SDN 2 Sumberahayu dipilih sebagai tempat diadakannya acara ini karena SD tersebut terletak di pedesaan yang minim dengan fasilitas dan jauh dari pusat kota. Menurut Nugroho, siswa di sekolah dasar tersebut berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki melintasi pematang sawah, bahkan ada yang menempuh jarak 6 km. hal tersebut dikarenakan tidak adanya sarana transportasi yang memadai dan kondisi jalan yang memprihatinkan. Jumlah murid di sekolah dasar tersebut juga hanya mencapai jumlah 76 siswa.

“Semoga setelah acara ini, anak-anak dapat menerima pesan yang disampaikan dan diamnfaatkan dengan baik. Sehingga anak-anak dapat merubah perilaku dengan cara mengurangi waktu menonton televisi” tandas Nugroho. 

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang HIMALIKA, bisa follow di @himalikaUSM

Saturday, April 20, 2013

The Unique Thing of CV (Curriculum Vitae)

A curriculum vitae (CV) provides an overview of a person's experience and other qualifications. In some countries, a CV is typically the first item that a potential employer encounters regarding the job seeker and is typically used to screen applicants, often followed by an interview, when seeking employment. (en.wikipedia.org/wiki/Curriculum_vitae)

CV yang disertakan dengan sebuah lamaran kerja merupakan sebuah dokemen yang ikut andil dalam penentuan kelulusan untuk suatu lowongan kerja tertentu, biasanya berisi keterangan dan daftar riwayat hidup orang yang bersangkutan.

Namun tahukah Anda, ada beberapa CV yang sengaja dibuat unik untuk menarik perhatian perusahaan. Sebuah CV adalah aset selain sebagai informasi bisa juga berfungsi sebagai iklan untuk menunjukkan bahwa anda memiliki kreatifitas serta kemampuan desain. Biasanya CV semacam ini digunakan untuk melamar di perusahaan yang bergerak di bidang kreatif, seperti periklanan ataupun grafis. Berikut beberapa contoh CV yang saya comot dari search engine (Google).

1.  ChuckDlay


2. Sofiane42


3. Dizzia

Setelah melalui perenungan yang cukup mendalam (>.<). Akhirnya saya putuskan untuk mencoba membuat CV saya sendiri. Ini hasilnya..  


Semoga bermanfaat.. (>.<)

Wednesday, April 10, 2013

Kata Mutiara Versi Saya

Ada banyak definisi tentang kata mutiara, namun rasanya ada beberapa yang tidak sesuai dengan pemahaman saya selama ini. Kata mutiara menurut saya adalah rangkaian kata yang mempunyai nilai berharga, dimana ketika kata tersebut disampaikan,  akan menimbulkan manfaat atau paling tidak motivasi untuk orang lain. 


Kenapa di sini saya katakan motivasi, hal tersebut dikarenakan saya menganggap bahwa tingkat keberhasilan rangkaian kata adalah dari dampak yang ditimbulkan kata tersebut dibuat. Saya sendiri terkadang menulis beberapa kalimat yang saya posting di beberapa media sosial. Seringkali, saya dinilai sebagai cewek galau oleh beberapa teman, ketika entah secara kebetulan atau disengaja, teman saya membaca posting­-an tersebut.

Berikut ini telah saya rangkum beberapa kalimat yang sempat saya buat ketika senggang :

Jika hanya menginginkan perhatian tanpa mau memberi itu bukan cinta. Karena dalam cinta itu harus ada yang namanya 'memberi' dan 'menerima'”

“Cinta akan datang tepat pada waktunya. Kita hanya perlu menunggu tanpa harus terburu-buru. Mungkin saja dia memang sudah ada di dekat kita.”

Aku memang lebih menyukai siang daripada malam. Kecuali malam dimana kau ada bersamaku.”

“Lebih baik mengenal cinta dan patah hati, daripada tidak pernah mengenal cinta sama sekali.”

“Sendiri itu terkadang menyakitkan. Karena biar bagaimanapun sendiri selalu bersahabat dengan sepi.”

“Jangan sakiti orang-orang di sekitarmu, hanya untuk menyembuhkan luka hatimu. Itu tak adil untuk mereka.”

“Bahagia itu melihat orang yang kita sayangi merasa bahagia karena kita.” #bahagiaitusederhana

“Coklat, Kopi, Buku dan Kamu.. Teman terbaik untuk membunuh waktu.”

Semuanya berbau cinta ya? Kalimat terakhir itu favorit saya. Sebenarnya sengaja saya ambil tema itu, saya menganggap bahwa cinta itu universal dan bebas dimiliki oleh setiap manusia. Jadi, saya anggap mungkin akan lebih mudah menggerakkan hati manusia, ketika bahasan tersebut menyinggung tentang cinta.
"Because love is hard to explain, but easy to feel."
You can also visit :
Facebook


"Dana Pensiun bagi Anggota DPR" : Aturan Perlu Direvisi

”JANGAN tanya apa yang negara berikan kepadamu, tetapi tanya apa yang kamu berikan pada negara,” kata John F Kennedy. Kalimat tersebut tentunya bukanlah kata-kata yang asing di telinga kita. Beberapa orang mungkin mengetahuinya, tetapi hanya sedikit yang benar-benar memahaminya.   

Jika menilik kembali kalimat tersebut, seharusnya kontroversi dana pensiun bagi anggota DPR yang  diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1980  tidak perlu menjadi bahan perbincangan yang panjang.

Kebijakan tersebut memang perlu direvisi. Bagaimana tidak, saat ini anggota DPR telah mendapatkan gaji pokok dan berbagai jenis tunjangan yang nilainya mencapai Rp 60 juta. Rasanya tidak bijaksana apabila anggota DPR masih menuntut dana pensiun yang jumlahnya sekitar 6-75 persen dari gaji pokok yang diterimanya selama aktif menjadi anggota DPR.

Mereka terkesan mau enaknya sendiri, mengajukan tuntutan tanpa memperhatikan kondisi negaranya.

Anggota DPR yang pada dasarnya adalah wakil rakyat, hanya menjadi anggota Dewan yang gemar mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Perlu adanya penegasan bahwa menjadi anggota DPR itu merupakan bentuk pengabdian kepada negara melalui politik. Bukankah yang namanya pengabdian itu tidak mengharapkan imbalan sedikit pun?

Apabila memang akan ada dana pensiun untuk anggota DPR, aturannya haruslah diperhatikan. Perlu revisi terhadap aturan yang telah berumur puluhan tahun itu. Sebaiknya dicantumkan tambahan kriteria bagi penerima dana pensiun, termasuk masa jabatan dan kualitas anggota DPR.

Dalam revisi ini perlu mempertimbangkan kondisi Indonesia saat ini dan disertai dengan pertimbangan-pertimbangan yang tidak menguntungkan salah satu pihak saja. Jadi, tidak semua mantan anggota DPR dimanjakan dengan dana tersebut.

(Essai dimuat di kolom DEBAT, Suara Merdeka, 23 Maret 2013)